SEMUA KARENA CINTA

 

 

Hari ini adalah hari senin, dan hari ini mengawali cerahnya bulan Februari. Seorang anak remaja yang bernama Michael. Seperti biasa dia selalu bangun kesiangan.

“Ma!, aku berangkat!.”, kata Michael kepada mamanya dengan terburu-buru.

“Michael sarapan dulu!”, sahut mama Michael dari meja makan, namun Michael tidak menghiraukan kata-kata mamanya. Michael mengambil sepeda motornya dan ia berangkat ke sekolah yang setiap harinya terburu-buru.

Jalan menuju sekolah Michael lumayan jauh dari rumahnya, melewati halte dan pasar yang kaya akan keramaian dan kemacetan. Hari ini berbeda dari hari-hari sebelumnya, tidak ada kemacetan dan keramaian di sepanjang jalan. ‘ Jalanan mengapa terlihat sepi ya?’, kata Michael bertanya dalam hatinya sediri. Dengan cepatnya motor dikendarai Michael. Dan ketika akan melewati halte, seorang gadis bekulit putih, sebaya dengannya tiba-tiba menyeberang tepat dari depan halte. Dengan kagetnya Michael mengerem motornya.

“Ciitts……!”, terdengar suara rem motor Michael yang sangat bising. Gadis tersebut terjatuh setelah sedikit tersentuh motor Michael.

“Aw!”, kata gadis tersebut jatuh dengan kagetnya.

“Sory-sory!”, sahut Michael dengan sangat gugup sambil turun dari kendaraannya dan menghampiri gadis yang tergeletak tersebut dengan segera seraya bertanya,” Apa kamu baik-baik saja?”, tanya Michael sambil membantu gadis tersebut untuk bangun dari tempat ia tergeletak dan menghantarkannya untuk duduk di halte dekat mereka. Lutut kanan gadis tersebut sedikit tergores dan mengeluarkan sedikit darah. Dengan cepatnya Michael membuka slayer merah di kepalanya untuk membalut luka kaki gadis tersebut seraya bertanya,” Sakit banget ya?”.

“Em…, sudah baikan kok .”, sahut gadis tersebut dengan sangat gugup dan terlihat sedikit memejamkan mata karena menahan sakit. ‘ Gadis ini benar-benar secantik bidadari, aku harus tahu namanya!’ , kata Michael dalam hati dan kemudian bertanya kepada gadis tersebut, “ Aku boleh tahu nama kamu?, em.. kalau namaku Michael. “, sambil menjulurkan tangan kanannya untuk berkenalan. Sementara gadis tersebut tersentak diam yang kemudian tersenyum dan menyalami tangan Michael seraya berkata,” Panggil saja aku Cinta. Maaf ya! Aku bukannya bermaksud menyinggung, tapi sekarang sudah jam 8 lewat 30 menit. Kamu saat ini seharusnya di sekolah kan?. nanti disangka aneh lagi, kalau ada cowok dengan seragam sekolahnya, pada jam sekolah, duduk di halte. Nantinya dikira bolos kan?.”, sambil tersenyum.

“Ya, seharusnya saat ini aku di sekolah, tapi bukan masalah, yang terpenting aku bisa menemani kamu, dan anggap saja ini sebagai rasa maafku sama kamu.”, kata Michael sambil terpaku memandang wajah seorang gadis yang mungkin dia anggap orang tercantik dalam hidupnya.

“Bukannya ini berlebihan, kamu tidak perlu menemaniku, soalnya aku mau berangkat sekolah sekarang.”, sahut cinta sambil beranjak dari tempat duduknya.

“Kamu mau berangkat ke sekolah?”, tanya Michael dengan terherannya. Dan disahutnya oleh Cinta,”Ya!, tapi kamu kenapa bertanya dengan raut wajah yang terlihat terheran-heran?.”. Michael menjawab, ”Ya!, aku memang heran, kamu tadi mengatakan ingin berangkat kesekolah, tapi sekolah mana yang menggunakan baju yang bebas seperti kamu?”, sambil memandang busana yang dikenakan oleh Cinta yang sedikit pun bajunya tidak mengambarkan pakaian seragam sekolah. Mendengar kata-kata Michael Cinta menjadi tertawa seraya berkata, ”Memang sekarang aku memakai pakaian bebas, tapi aku juga membawa seragam yang aku simpan di tasku ini.”, sambil memperlihatkan tas ransel di punggungnya.

“Tapi kalau kamu mau sekolah mengapa jamnya siang ?.”, tanya Michael dengan penasarannya. Disahut oleh Cinta, “ Memang jam nya siang, itu karna sekolahku, sekolah swasta. sekolah swastaku belum punya gedung sendiri, dan Cuma bisa nebeng di sekolah negeri, jadinya harus siang. Em… sudah dulu ya!, 30 menit lagi bel sekolahku akan berdering dan aku tidak mau terlambat.”, kata Cinta sambil tersenyum dan beranjak dari tempat duduknya, melihat-lihat ke jalan bermaksud menunggu bus yang sejak tadi satupun belum terlihat bus yang lewat.

Michael beranjak dari tempatnya dan mendekati Cinta yang sedang berdiri, sambil berkata, “ Bagaimana kalau aku hantar ?”.

“Tidak usah!”, sahut Cinta dengan nada suara yang tenang.

“Ayolah!, kalau kamu tidak mau aku hantar, aku akan merasa sangat bersalah dan anggap saja sebagai sedikit rasa maaf ku padaku.”, sahut Michael mencoba meyakinkan. Beberapa saat kemudian Cinta berfikir lalu tersenyum dan berkata, “ Baik, tapi hanya mengantarkan saja ya!.”. Tanpa banyak berfikir Michael langsung mengambil motornya dan menghantar Cinta menuju sekolahnya.

Perjalanan menuju sekolah Cinta tidak terlalu jauh dan tidak banyak memakan waktu, hanya sekitar 6 menit mereka berdua telah sampai. Di depan gerbang sekolah Michael bertanya pada Cinta, “ Kamu biasa pulang jam berapa?”.

“Em, kira-kira jam 3 sore, memangnya kenapa kamu tanya aku pulang jam berapa?.”, tanya Cinta.

“Bagaimana kalau aku nanti jemput kamu?. Bukankah kaki kamu belum mendingan?.”, tanya Michael sambil melirik luka di lutut kanan kaki Cinta yang terbalut selayer merah.

“Sudah!, sudah!, tidak perlu. aku masuk ya!, soalnya aku mau ganti pakaian ini sebelum masuk kelas.”, sahut Cinta dan hendak meninggalkan Michael, namun Michael tersentak memegang tangan kanannya seraya berkata, “Cinta, kapan kita bisa bertemu lagi?.”, dengan cahaya mata yang penuh dengan kesedihan yang sepertinya benar-benar tidak menginginkan perpisahan ini terjadi. Cinta tersenyum memandang mata Michael sambil berkata, “ enjoy saja, jika kita memang ditakdirkan untuk bertemu lagi, kita pasti akan bertemu kok! dan senang berkenalan denganmu Michael!.”, sahut Cinta dan langsung meninggalkan Michael sendiri di atas motornya.

‘Kira-kira apa aku bisa bertemu dengan dia lagi ya?, em…gimana caranya?. Ah aku punya ide!’, pikir Michael dalam hatinya.

Michael meninggalkan sekolah tersebut dan menuju ke rumahnya. Sesampainya di rumah ia langsung mengganti pakaian seragam sekolahnya dengan baju dan aksesoris yang berbau Punker. Rambut nya ia bentuk gaya punk dengan gel rambut yang membuat rambutnya kaku. Kuku kedua tangannya dicat hitam, anting hitam ia tempel di sepasang kupingnya dan berbagai aksesoris lainnya yang berbau punker ia pakai. Mama Michael melihat tingkah yang aneh pada Michael. Jika hanya bolos dan bergaya punker bagi mama Michael tidak masalah dan tidak aneh lagi. Namun hari ini terlihat pancaran keceriaan dari wajah Michael. Mencoba ingin tahu mama Michael bertanya dengan sedikit basa-basi, ”kamu bolos lagi ya?.”.

“Ah!, mama seperti tidak tahu anaknya saja!.”, sahut Michael sambil tersenyum manis dan mamanya lanjut bertanya, “ Ada apa dengan hari ini ?, apa yang membuat anak mama ini seceria ini?.”, sambil menghampiri Michael yang sedang duduk dan hendak mengenakan sepatu di tangga.

“Nanti mama juga akan tahu!.”, sahut Michael sambil tersenyum dan mencium pipi kiri mamanya dan beranjak dari tempatnya.

“Ternyata anak mama yang bandel bisa juga jatuh cinta juga ya?. Dan …., kira-kira siapa ya?, yang bisa menaklukkan dinding hati anak mama?.”, kata mama Michael hendak menyindir. “Ah, nanti mama juga akan tahu !.”, sahut Michael sambil pergi meninggalkan mamanya.

Jam dua lewat tiga puluh menit Michael menuju kembali ke sekolah Cinta setelah makan siang. Tampak beberapa siswa keluar dari sekolah Cinta, sementara Michael di seberang jalan duduk di atas motornya sambil melirik-lirik para murid yang melewati gerbang tersebut. Akhirnya Cinta terlihat juga dan tanpa banyak berfikir Michael langsung menghampiri dengan motornya.

“Hey!, masih ingat aku?”, sapa Michael sambil tersenyum, dan disahut oleh Cinta dengan bahakan tertawanya, “ Bercanda kamu!, mana mungkin aku lupa dengan orang yang tadi pagi baru aku kenal dan yang membalut luka kakiku dengan slayer merah dari kepalanya. Tapi ngomong-ngomong ada keperluan apa kamu di sini?”.

“ Nggak cuma mau nganterin kamu pulang, ya! Sekali lagi sebagai rasa maafku sama kamu.”, jawab Michael.

“Cuma untuk menghapus kesalahan yang tadi pagi kamu perbuat?.”,tanya Cinta lagi.

“Nggak juga sih, sebenarnya aku ingin dekat sama kamu, jarang-jarang lho aku punya teman cewek, apalagi secantik kamu.”, sahut Michael dengan pujiannya. Dan dengan sedikit menahan senyuman Cinta menjawab, “ Tapi maaf ya!, aku tidak langsung kerumah, soalnya aku mau ketoko buku dulu.”.

“ Wah!, kebetulan aku juga ingin mencari buku.”, sahut Michael yang sebenarnya berbohong. Tersentak Cinta diam tidak menjawab, dia tahu bahwa Michael berbohong yang akhirnya menjawab, “It’s ok!, baiklah!.”. Tanpa basa-basi lagi mereka lekas berangkat ketujuan. Terlihat toko buku yang terdapat banyak orang seperti tidak ada satu orang pun, benar-benar sunyi.

“Wow!, mengapa suasananya seperti tiada satu orang pun?”, tanya Michael dengan terheran-heran. Cinta sesaat diam dan dijawabnya,” Kamu saja yang aneh! dan sepertinya kamu tidak pernah kesini ya!. Di toko ini selain menjual dan menyewakan buku, konsumen juga boleh baca buku selama toko ini buka. Ya anggap saja seperti perpustakaan.”.

“Pantas saja sunyi.”, kata Michael.

“Ngomong-ngomong kamu mau cari buku apa?.”, tanya Cinta sambil melihat dan mencari-cari buku yang ia cari. “Wah!, buku apa ya? “, tanya Michael dalam hatinya. Cinta yang melihat tingkah laku Michael yang aneh bertanya,” Kamu bohong kan?, kamu sebenarnya tidak ada tujuan kesini kan?”. Michael hanya diam dan menganggap Cinta marah padanya, dengan rasa malu Michael berkata,” Oke!, aku jujur kalau sebenarnya aku tidak punya tujuan ke toko buku ini. Sebenarnya aku Cuma mau nganter kamu, dan lebih dekat dengan kamu. Agar kamu bisa jadi temanku. Karena selama ini aku tidak punya banyak teman wanita apalagi yang seramah kamu. Dan terserah apa pendapatmu, kamu boleh berfikir aku ini bohong ataupun tidak untuk yang satu ini.”. Cinta diam sesaat melihat raut wajah Michael yang berubah layu seraya berkata,” Maaf ya!.”.

“ Aneh aku yang salah kenapa kamu yang minta maaf ?.”, tanya Michael penasaran.

“ Bukankah karena pertanyaanku yang membuat kamu sedih?, dan aku nggak ngrasa kecewa kalau hanya dibohongi seperti itu.”, sahut Cinta sambil mengambil sebuah buku. Dan lanjut berkata, “ Nah!, ini dia buku yang aku cari dan…., kita pulang sekarang!.”.

“Baiklah!”, sahut Michael yang senyumannya sudah mulai mekar. Berjalan mereka menuju tempat parkir motor mereka di depan toko buku tersebut.

“ Besok aku hantar kamu ya!”, tanya Michael.

“Tidak usah, aku nggak mau karena aku kamu bolos lagi!.”, sahut Cinta sambil memandang mata Michael.

“ Ya sudah, em….bagaimana bila saat kamu pulang aku jemput?.”, tanya Michael lagi.

“ Boleh!.”, sahut Cinta sambil tersenyum.

Keesokan harinya Michael menjemput Cinta sesuai dengan waktunya dan gaya punkernya pula. Cinta sebenarnya tidak suka akan gaya Michael yang terlalu berlebihan tersebut. Sebenarnya Cinta merasa ada kecocokan dengan Michael. Namun baginya Michael sepertinya harus merubah sedikit penampilanya agar tidak berlebihan. Dengan ragu-ragu Cinta bertanya, “Michael apa kamu merasa nyaman dengan gaya kamu ini?.”.

“Sebenarnya aku nggak suka, tapi karena sekarang sudah mode mau apa lagi.”, sahut Michael.

“Aku boleh nggak memberi saran sama kamu. Kamu tanpa gaya seperti ini pasti terlihat lebih gagah.”, kata Cinta sambil memandang mata Michael dengan penuh perasaan. Mendengar saran Cinta Michael langsung beranjak dari motornya seraya berkata,” tunggu sebentar ya!”, sambil berlari keWC umum di sebelah sekolah tersebut. Dengan terkejutnya Cinta memandang Michael yang keluar dari tempat tersebut. Semua aksesoris yang digunakan Michael sudah tidak ada lagi, rambutnya sudah kembali tidur dan dengan bangga Cinta berkata, ”Nah!, kalau seperti ini kamu terlihat lebih cakep!.”.

“Ah!, kamu terlalu memuji!.”, sahut Michael dengan wajah yang memerah.

“Dan ada dua syarat lagi Michael !.”, kata Cinta lagi.

“Apa lagi?.”, tanya Michael.

“Kamu tidak boleh bolos dan harus bangun pagi-pagi!.”, sahut Cinta, Michael tersentak diam mendengar syarat Cinta yang terakhir tentang harus bangun pagi yang kemudian ia tanyakan, “Apa hubungannya dengan bangun pagi?.”.

” Kalau kamu nggak bangun pagi, kamu akan kesiangan. setelah itu kamu pasti bawa motornya ngebut dan kalau nabrak orang lagi gimana?.”. Sambil tersenyum bangga Michael menjawab,” Benar juga kamu!.”.

“Dan satu lagi!, kamu tidak boleh ke rumahku dengan alasan apapun kecuali saat kamu nganter aku pulang sekolah!, Dan itu pun harus seijinku. Sebab orangtuaku nggak suka ngliat anaknya deket sama cowok baik teman atau yang lainnya. ”, kata Cinta yang disahut oleh Michael hanya dengan anggukan kepala. Dan Cinta langsung di gandeng Michael dan dihantar sampai di rumahnya.

Hari demi hari terus berganti, setiap hari Michael tidak pernah absen baik di sekolah maupun saat menjemput Cinta. Rasa kasmaran yang dirasakan Michael terus berkobar bagaikan api. Ia selalu menceritakan pada mamanya setiap hari yang ia lalui dengan Cinta. Namun mama Michael di lain sisi terselip rasa ketakutan yang mendalam di hati. Di balik kegembiraan akan perubahan sikap anaknya yang mengarah kesisi positif, ia takut, akankah cinta anaknya yang belum diungkapkan pada Cinta bila diungkapkan akan disambut dengan cinta pula? atau sebaliknya?.

Dua hari lagi 14 pebruari, hari yang penuh kasih sayang bagi semua mata manusia sejagat raya ini. Michael memutuskan untuk mengungkapkan isi hatinya yang masih terbenam dalam kepada Cinta sebelum hari Valentine.

Seperti biasa tiga puluh menit sebelum jam tiga sore, ia sudah berada di depan gerbang sekolah Cinta. Michael sudah tidak sabar untuk membuka lembaran-lembaran yang sudah tertulis di hatinya yang akan dipersembahkan untuk Cinta. Tampak ramainya siswa-siswi yang keluar dari sekolah tersebut, Michael memandang satu demi satu wajah wajah mereka, namun ia tidak melihat Cinta, kemana Cinta?. Dengan sabar ia masih pada tempatnya, berharap Cinta akan keluar. Hingga akhirnya satpam sekolah tersebut mengkunci gerbang sekolah. Dengan hati yang sayu Michael pulang ke rumah. Sesekali terlintas di benaknya untuk mencari Cinta kerumahnya, namun ia sudah terlanjur berjanji pada Cinta untuk tidak pergi kerumahnya tanpa sepengetahuan dan seijin Cinta sendiri.

Hingga senja berganti malam. Michael hanya bisa terdiam dan merenung. ‘ Kemana kau Cinta ?, apa gerangan yang terjadi padamu?. Apakah firasatku yang resah ini karena aku belum mengungkapkan isi hatiku?. Ataukah bertanda buruk?, Cinta aku berjanji!, esok akan ku ungkapkan isi hatiku padamu apapun yang terjadi! dan walau kau tak Cinta. Yang terpenting aku bisa terbebas dari rantai cinta ini. Aku berjanji!, bila perlu aku akan mencari kerumahmu!.’, kata Michael berbicara dalam hatinya sambil termenung memikirkan wajah Cinta seraya memegang botol minuman dan duduk di tangga. Namun tiba-tiba hati Michael semakin resah, bulu kuduknya tiba-tiba merinding dan tersentak botol kaca yang dibawanya terjatuh dan pecah. Suara pecahan gelas di tengah kegelapan malam bersamaan dengan suara lonceng dari sebuah jam tua di dalam rumah tersebut yang menunjukkan waktu tengah malam.

Pagi telah tiba semalaman Michael tidak dapat memejamkan matanya, di benaknya hanya teralir kata Cinta dan wajahnya yang lembut. Ia benar-benar gila termakan perasaannya sendiri. Jam delapan pagi Michael pergi ke pasar membeli bunga mawar merah yang segar, namun raut wajahnya kusut. Mama Michael yang memperhatikan sikap Michael yang membisu dan aneh sejak tadi malam ikut resah, ia terus bedoa agar anaknya baik-baik saja. Dengan sepeda motor dan bunga yang ia pegang dengan tangan kirinya Michael menuju kerumah Cinta.

Sesampainya disana…………., rumah Cinta dikrumuni banyak orang, namun semua orang membisu, diam seribu bahasa, dengan busana serba hitam?. Michael bertanya pada seorang wanita yang sedang duduk dengan raut wajah yang sedu,” Permisi Cinta nya ada?.”. wanita tersebut terkejut seraya berkata,” Maaf nak!, saya panggilkan ibunya dulu.”. Michael heran, ia menanyakan Cinta, tetapi mengapa yang dipanggilkan ibunya?. Beberapa saat menunggu terlihat seorang wanita lain yang mendekati Michael dan bertanya,”Maaf nak tante ibunya Cinta. apa kamu yang bernama Michael?”, dengan raut wajah yang lebam terbasahi air mata.

“Ya!, saya Michael. Cinta nya ada tante?.”, sahut Michael dengan sedikit tersnyum. Ibu Cinta bertambah sedih seraya berkata,”Nak kamu harus merelakan kepergiannya.”. Michael terkejut atas apa yang dikatakan ibu Cinta, sebenarnya pa yang terjadi?.”. Tanpa berfikir panjang Michael berlari dan masuk kedalam. Terlihat seseorang tergeletak di peti mati dan ditutupi kain putih. Michael menghampiri, ia buka kain putih tersebut, ternyata wajah Cinta yang putih lembut dengan mata terpejam dan tak bernyawa. Michael benar-benar sangat terkejut dan sangat shock akan apa yang ia lihat, sejenak ia memejamkan matanya menahan tangis, berharap ini semua mimpi. Yang kemudian berteriak, ”CINTA!…….”. Terdengar panjangnya teriakan suara Michael hingga kesetiap sudut ruangan yang tak kuasa menahan kesedihan. Beberapa kali ia mencoba membangunkan dan memeluk tubuhnnya dengan eratnya, tetapi apa daya tidak ada yang bisa diperbuat lagi.

Ibu Cinta yang menghampiri dengan raut wajah yang serupa. Mulut Michael sepertinya sudah tidak bisa digerakkan lagi terkena air mata yang terus mengalir deras. Michael diberikan secarik surat oleh ibu Cinta yang juga menangis, ”Nak, ketika Cinta sekarat dan sebelum Cinta pergi ia menulis surat ini untukmu.”. Diterimanya surat tersebut yang langsung ia masukkan ke saku baju.

Cinta di semayamkan di tempat peristirahatan terakhir. Setelah pemakaman selesai, Michael masih tetap berada di sisi makam Cinta, sambil memeluk nisannya. Matahari mulai terbenam, ia beranjak dari tempatnya dan menuju halte tempat dimana mereka pertama kali bertemu, tempat pertama kali mereka duduk berdua. Michael membuka surat Cinta yang ternyata berisikan Slayer merah, serta secarik kertas yang isinya:

Dear Michael,

Michael, mungkin Ini surat pertama dan terakhir yang aku berikan untukmu. Aku ingin mengungkapkan sesuatu yang seumur hidup baru pertama kali aku rasakan, yaitu Cinta. maaf sebelumnya, sebenarnya dari lubuk hati yang paling dalam aku mencintaimu saat pertama kali aku mengenalmu, namun apa dayaku, takdir tak mengijinkan aku untuk lama-lama menginjakkan kaki di dunia ini. Penyakit kanker otak yang aku derita sejak kecil akhirnya meraja lela, mungkin setelah surat ini aku sudah tidak bisa lagi menghembuskan nafasku lagi. Tapi aku senang dapat mengenalmu walau hanya sesaat, dalam beberapa hari aku merasakan cinta seorang sahabat baik sepertimu, walau aku tak tahu apakah engkau mencintai aku. Aku mohon jangan marah atas apa yang aku ungkapkan karena aku ingin menyelesaikan apa yang belum kuselesaikan di dunia ini, yaitu mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya padamu. Agar aku bisa tenang akan kepergianku nanti, karna dokter mengatakan aku hanya punya harapan dua puluh lima persen setelah setelah operasi, jadi kutulis surat ini atau sebelum aku terlambat. Jangan pernah upakan aku Michael. Kaulah yang pertama dan yang terakhir yang telah meluluhkan hatiku.

Salam sahabat,

Cinta

Tangisan Michael yang deras semakin deras lagi setelah membaca surat tersebut. Di tengah kegelapan malam, di mana sekelilingnya terlihat beberapa sejoli bermesraan merayakan hari Valentine yang penuh bahagia, namun ia hanya merana sambil memikirkan wajah Cinta. Hingga malam berganti malam lagi, Michael masih tetap merenung di halte, tanpa memikirkan mamanya, keluarga, teman dan hidupnya sediri. Yang ada di benaknya hanyalah kata Cinta dan senyumannya, umm….., mungkin ia sudah gila karna Cintanya sediri.

‘ Cinta mengapa kau pergi secepat ini!, di hadapan matamu aku belum mengungkapkan perasaanku, seandainya aku bisa bertemu denganmu lagi, akan kukejar walau kemanapun dan apapun yang terjadi padaku!. Selamanya aku akan tetap menunggumu!’, kata Michael berbicara dalam hatinya, di tengah sunyinya waktu tengah malam. Tiba-tiba sesuatu yang tidak masuk akal terjadi. Terlihat cahaya putih dari kejauhan menghampiri Michael. Cahaya yang tampak samar semakin dekat dan semakin jelas yang ternyata sesosok Cinta, berdiri berada di depan Michael, tersenyum lebar yang kemudian membalikkan badan dan menjauh dari Michael, menyeberangi jalan di depan halte. Michael yang melihat hal tersebut langsung beranjak dan ikut menyeberang, namun na’as, sebuah truk pengangkut buah dengan kecepatan tinggi melintas di jalan tersebut, menabrak Michael. Tubuh Michael terlempar dan tergeletak tak bernyawa di tengah jalan. Mama Michael yang mendengar kabar anaknya meninggal benar-benar sedih dan memakamkan jasad Michael di sisi makam Cinta. Seminggu kemudian mama Michael masuk rumah sakit gila. ia gila akan tidak terimanya penderitaan hidup yang ia hadapi.

Cinta yang selalu menyedihkan dan akrab dengan kesengsaraan, namun kata menyedihkan dan kesengsaraan tersebut selalu tidak mau diakui. Pesanku, janganlah pacaran ataupun bercinta, bila anda belum siap menghadapi cinta yang sebenarnya, karena awalnya saja terlihat menyenangkan, tapi selanjutnya tidak bisa dijamin dan jangan pernah percaya akan cinta sejati.

By The Prisoner Iso